Sunday 30 November 2008

Konflik Persebaya Belum Temukan Titik Terang

Surabaya - Meski Ketua Umum(Ketum) Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengatakan akan menemui Pelatih Freddy Muli namun itu bukan berarti masalah akan selesai. Pasalnya Saleh sendiri masih belum menetukan kapan dirinya akan berbicara dengan Freddy.

Saleh yang ditemui di salah satu rumah makan, Jumat(28/11/2008) langkahnya untuk menemui Freddy dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan komfrontasinya dengan mantan pelatih PSMS itu.

Sayang ketika ditanya mengenai waktu tepatnya, dirinya masih tidak bisa menawab secara pasti. "Saya akan temui Freddy, mungkin dalam waktu dekat. Ya langkah ini demi Persebaya juga kan," ucapnya.

Bukan rahasia lagi, perang mulut antara Saleh dan Freddy memang terjadi sekita satu bulan ini. Hal ini dipicu sikap Saleh yang bersikukuh melakukan rasionalisasi. Bahkan Saleh pernah mengatakan, bagi pemain yang menolak rasionalisasi silahkan out dari Karanggayam, markas Persebaya.

Freddy juga ngotot agar dia dipertemukan dengan Saleh. Pasalnya Freddy menilau Saleh hanya mau bicara di media saja, tidak berani bicara di hadapan pemain. Bahkan Freddy mencap Saleh sebagai serang yang tidak jantan.

Saleh pun angkat bicara. Menurutnya tindakannya yang seolah bersembunyi ini dilakukan karena dia tidak ingin melangkahi manajemen yang sejatinya menjadi motor untuk mengatur kerja tim. Drinya menambahkan, dia mau turun bila manajemen yang memintanya.

"Kalau saya datang kesana itu sama saja saya melangkahi manajemen. Beda kalau menejemen yang meminta saya untuk turun, ya saya turun," tandas mantan Ketum Pengcab KONI Surabaya itu.

Lalu, menurut Saleh bila pemain masih tetap tidak percaya dengan manajemen yang menjadi jembatan untuk rasionalisasi gaji, itu berarti dirinya tidak akan menaruh kepercayaan lagi kepada timnya.

Kalau mereka tidak percaya dnegan orang saja(manajemen), buat apa saya percaya dengan mereka. Manajemen dan Ketua Harian itu orang saya. Apa yang saya sampaikan itu sama dengan omongan saya," ungkapnya

Bahkan Saleh menuding pemain senior mempengaruhi juniornya untuk ikut menolak rasionalisasi.

"Mungkin saja yang junior dipengeruhi oleh seniornya untuk nurut dengan mereka. Lagi pula sebenarnya saya sangat ingin tim saya yang bertanding itu mayoritas pemain muda, namun itu hanya keinginan saya saja loh," ujarnya lantas tertawa.[sya]