Sunday 30 November 2008

Banyak Peluang, Freddy Anggap Kurang Luck

Surabaya - Persebaya memang banyak menuai peluang ketika dijamu Gresik United(GU). Sayang dari serangkaian peluang tersebut hanya satu yang berbuah gol. Pelatih Freddy Muli mengungkapkan hal itu karena timnya kurang luck(beruntung).

Freddy yang ditemui seusai pertandingan, Minggu(30/11/2008) juga memuji penampilan lawannya itu. Menurutnya GU bermain menyerang dan sering merepotkan pertahanan Persebaya. Freddy menambahkan, timnya kurang beruntung, sehingga peluang yang didapat banyak yang terbuang.

"Secara keseluruhan pertandingan bagus, kedua tim bermain terbuka, saling serang. Kita memang banyak peluang, ya mungkin kita kurang beruntung. Lihat saja tadi sundulan Jairon, seharusnya itu kan gol, tapi nyatanya bola melambung," ujarnya.

Untuk kedua kalinya Freddy juga memuji penampilan kiper Gresik United(GU), Dedi Iman. Menurutnya kiper bernomor punggung 27 itu bagus dalam penempatan posisi. "Kiper mereka bagus, posisinya selalu tepat," puji mantan pelatih Persik Kediri dan PSMS Medan itu.

Dilain pihak, manajer GU, Ali Mukhid mengganggap gol Jairon yang meneria umpan Javier Roca adalah offside. "Kalau menurut saya gol itu offside," katanya.[sya]

Gol Jairon Antarkan Persebaya ke Babak 24 besar

Surabaya - Gol striker asing Persebaya, Jairon Feliciano menit ke-40 ke gawang Gresik United akhirnya mengantarkan Bajul Ijo melaju ke babak 24 besar Copa Indonesia, Minggu(30/11/2008) di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya.

Sejak babak pertama dimulai kedua tim sudah saling serang. Bahkan boleh dikatakan GU bermain mengejutkan karena berhasil meredam serangan Bajul Ijo. Penampilan cemerlang kiper Dedi Iman juga menjadi faktor rapatnya barisan pertahanan naka buah Sasi Kirono itu.

Dedi dua kali menggagalkan serangan Persebaya, yakni melalui penetrasi Andi Odang menit kesembilan, serta sundulan Jairon menit ke-18. Namun sial, ketika pertandingan memasuki menit ke-40, Jairon yang lolos dari jebakan offside berhasil mengelabuhi Dedi, 0-1 Persebaya unggul hingga babak pertama usai.

Masuk babak kedua, sekali lagi GU dapat merepotkan pemain Persebaya. tak jarang tusukan yang dilakukan Basuki dan Hermawan sukses mengecoh pertahanan Bajul Ijo. Namun, Endra Prasetya yang berdiri kokokh di bawah mistar Green Force sukses mematahkan serangan itu.

Peluang terbaik Persebaya dibabak kedua terjadi ketika tendangan keras Bobby Satria berhasil ditepis Dedi, sayang sundulan Jairon yang memanfaatkan bola muntah masih melambung di atas mistar gawang.

Tensi pertandingan yang panas membuat wasit Aeng Suarlan asal Bandung harus mengeluarkan kartu kuning kedua buat bek GU, Bernard Mamadou menit ke-82. Hingga pertandingan usai skor 0-1 masih tetap bertahan. Dengan hasil ini Persebaya melaju kebabak 24 besar. Kelak Persebaya sudah ditunggu tim asuhan Suharno, Persiwa Wamena.[sya]

Konflik Persebaya Belum Temukan Titik Terang

Surabaya - Meski Ketua Umum(Ketum) Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengatakan akan menemui Pelatih Freddy Muli namun itu bukan berarti masalah akan selesai. Pasalnya Saleh sendiri masih belum menetukan kapan dirinya akan berbicara dengan Freddy.

Saleh yang ditemui di salah satu rumah makan, Jumat(28/11/2008) langkahnya untuk menemui Freddy dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan komfrontasinya dengan mantan pelatih PSMS itu.

Sayang ketika ditanya mengenai waktu tepatnya, dirinya masih tidak bisa menawab secara pasti. "Saya akan temui Freddy, mungkin dalam waktu dekat. Ya langkah ini demi Persebaya juga kan," ucapnya.

Bukan rahasia lagi, perang mulut antara Saleh dan Freddy memang terjadi sekita satu bulan ini. Hal ini dipicu sikap Saleh yang bersikukuh melakukan rasionalisasi. Bahkan Saleh pernah mengatakan, bagi pemain yang menolak rasionalisasi silahkan out dari Karanggayam, markas Persebaya.

Freddy juga ngotot agar dia dipertemukan dengan Saleh. Pasalnya Freddy menilau Saleh hanya mau bicara di media saja, tidak berani bicara di hadapan pemain. Bahkan Freddy mencap Saleh sebagai serang yang tidak jantan.

Saleh pun angkat bicara. Menurutnya tindakannya yang seolah bersembunyi ini dilakukan karena dia tidak ingin melangkahi manajemen yang sejatinya menjadi motor untuk mengatur kerja tim. Drinya menambahkan, dia mau turun bila manajemen yang memintanya.

"Kalau saya datang kesana itu sama saja saya melangkahi manajemen. Beda kalau menejemen yang meminta saya untuk turun, ya saya turun," tandas mantan Ketum Pengcab KONI Surabaya itu.

Lalu, menurut Saleh bila pemain masih tetap tidak percaya dengan manajemen yang menjadi jembatan untuk rasionalisasi gaji, itu berarti dirinya tidak akan menaruh kepercayaan lagi kepada timnya.

Kalau mereka tidak percaya dnegan orang saja(manajemen), buat apa saya percaya dengan mereka. Manajemen dan Ketua Harian itu orang saya. Apa yang saya sampaikan itu sama dengan omongan saya," ungkapnya

Bahkan Saleh menuding pemain senior mempengaruhi juniornya untuk ikut menolak rasionalisasi.

"Mungkin saja yang junior dipengeruhi oleh seniornya untuk nurut dengan mereka. Lagi pula sebenarnya saya sangat ingin tim saya yang bertanding itu mayoritas pemain muda, namun itu hanya keinginan saya saja loh," ujarnya lantas tertawa.[sya]

Tour d'Indonesia 2008

Pembalap Filipina Rajai Etape 7

Surabaya - Pembalap asal tim Jazy Sport Beacon Filipina, Sherwin Carrera akhirnya menempati urutan pertama pada etape 7 Madiun-Surabaya dalam Tour d'Indonesia 2008.

Carrera masuk finish setelah menempuh jarak 159,2 km dengan total waktu 3 jam46 menit dan 7 detik. Disusul duo pembalap asal tim Kuala Lumpur CA, Suhardi Hassan dengan cacatan waktu 3 jam 46 menit dan tujuh detik serta Wan Mohd Najmee WM dengan cacatan waktu yang sama.

Carrera yang ditemui dalam konfrensi pers, Minggu(30/11/2008) mengaku senang dengan pencapaiannya tersebut. Ia juga tak menyangkan bisa menyabet etape 7. "Saya sangat senang, ini sungguh diluar dugaan saya," ungkapnya dengan nada sumringah.

Lalu bagaimana dengan pembalap Indonesia. Dua pembalap tanah air yakni Projo Wasesodari tim Kutai Kertanegara(KKT) dan pembalap pembalap tim Dodol Picnic Garut (DPG), Tonton Susanto berada diurutan keempat dan lima.

Untuk klasemen kategori sprint masih dipegang oleh pembalap asal Timnas Malaysia. Anuar Manan dengan perolehan poin 20. Sedangkan untuk raja tanjakan adalah Amir Zargari dari tim Tabriz Petrochemical CT(TPT) dengan perolehan 22 poin.

Meski Carrea berhasil merebut etape 7, namun itu tak mengubah klasmen sementara. Tiga pembalap asal tim Tabriz Petrochemical CT(TPT), Ghader Mizbani, Amir Zargari dan Hossain Jahanbanian masih kokoh berada di atas mengungguli pesaingnya.[sya]