Friday 13 February 2009

Aku dan Keluargaku

Ternyata 19 tahun di dunia tak membuatku puas. Masih banyak penat yang mengganjal di kepala. Entah itu kerja, kuliah, rumah, pacar atau apalah.

Ternyata 19 tahun menghirup udara dunia tak membuatku khawatir. Kehilangan pacar, teman, karier maupun barang. Asal jangan kehilangan keluarga(cz I love my family).

Ternyata 19 tahun mengenal cinta tak cukup bagiku untuk menjadi lebih dewasa. Aku masih terlalu naif bahkan posesif. Aku sadari itu, akan ku perbaiki.

Ternyata 19 tahun bermerk 'M Syafaruddin' tak mambuat diriku baik di mata orang. Padahal arti namaku sendiri adalah Muhammad pembawa agama yang mulia.

Tapi yang aku syukuri, ternyata 19 tahun bergabung dalam keluarga Wahab, tak pernah sedetikpun aku kahilangan rasa sayang.

Tidak ada rasa cinta memang, namun cinta itu nampaknya sudah melebur dan berfusi dalam hati, darah, otak, bahkan seluruh organ tubuhku.

Tak pernah tertunduk aku menyandang nama itu. Berjuang, bekerja dan belajar. Mencintai, dicintai. Mengayomi, diayomi. Menjadi Imam atau makmum.

Sederhana mamang, namun tampa kita sadari ilmu datang pertama kali dari yang sering kita anggap remeh itu. Keluarga.

Ternyata tampa kusadari 19 tahun ini aku belum memberikan yang terbaik untuk keluargaku. Masih ada rasa yang mengganjal. Masih ada rencana yang belum terselesaikan. Masih ada pola yang berlum padu.

Ternyata, 19 tahun berkarier sebagai manusia membuatku malu. Aku hanya bisa menulis kalimat yang sangat pendek. Aku tidak mampu menumpahkan isi di otakku. Kapan aku bisa, esok, lusa, minggu depan, tahun depan. Semua tidak akan tahu. Yang pasti, aku rela berkeringat darah untuk menebus hal itu.